Psikolog dan psikoterapis dari Amerika Serikat sepakat bahwa penggunaan film dewasa secara berlebihan bisa berbahaya. Menonton "stroberi" secara teratur, menurut para peneliti, menimbulkan masalah dalam hubungan dengan pasangan. Jadi, jika video porno menggantikan kehidupan seks, atau lebih disukai kekasih
melihat video erotis keintiman, ini menunjukkan adanya masalah. Juga, gambar-gambar seperti itu mendistorsi gagasan tentang realitas dan membentuk kebiasaan non-standar dalam hubungan.
Salah satu masalah utama dari ketertarikan yang berlebihan pada film porno adalah anggapan yang keliru bahwa jenis keintiman, yang pada kenyataannya hanya sebagian orang yang kecanduan, ternyata adalah norma. Terkadang video non-standar untuk orang dewasa dianggap sebagai alat bantu pengajaran, yang menyebabkan kesalahpahaman dalam hubungan.
Masalah lainnya adalah perasaan tidak nyaman dan kesepian yang terjadi pada seseorang yang telah mengetahui tentang hobi rahasia orang yang dicintai. Apalagi jika dia menyembunyikannya dengan hati-hati.
Penampilan apik para aktor juga membawa emosi negatif. Membandingkan data pelaku pornografi dengan milik mereka sendiri, baik laki-laki maupun perempuan mulai memperoleh kompleksitas, nampaknya mereka belum terlihat cukup baik.
Menurut para ilmuwan, seseorang harus membatasi diri dalam memandang erotika atau mencoba mengubahnya menjadi sekadar elemen pemanasan.
Foto - mmm.dk